TEWENEWS, Barito Timur – Suasana semarak penuh nuansa keagamaan menyelimuti Desa Sibung, Kecamatan Raren Batuah, Jumat (19/9/2025), saat Bupati Barito Timur M. Yamin secara resmi melepas pawai ta’aruf sebagai penanda dibukanya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XI tingkat Kabupaten Barito Timur.
Pawai yang mengambil titik start dari Lapangan Desa Sibung ini diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kafilah dari 10 kecamatan, pelajar, tokoh masyarakat, dan organisasi-organisasi keislaman. Sepanjang rute, iring-iringan disemarakkan dengan lantunan shalawat dan ayat-ayat suci Al-Qur’an, menciptakan atmosfer religius yang menggetarkan hati para hadirin.
Dalam sambutannya, Bupati M. Yamin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat atas antusiasme dan semangat dalam menyambut MTQ sebagai ajang syiar Islam. Ia menegaskan bahwa MTQ bukan hanya perlombaan membaca Al-Qur’an, tetapi juga momen penting untuk memperkokoh keimanan, mempererat tali silaturahmi, dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kitab suci Al-Qur’an.
“MTQ bukan sekadar kompetisi, melainkan momentum untuk memuliakan Al-Qur’an dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Saya mengajak seluruh masyarakat agar terus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Bupati.
Acara pelepasan pawai turut dihadiri oleh Ketua DPRD Barito Timur, unsur Forkopimda, Kepala Kantor Kementerian Agama, para kepala OPD, para camat se-Barito Timur, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. Mereka bersama-sama menyaksikan kemeriahan pawai yang menjadi cerminan kebersamaan dan persatuan umat.
Rute pawai melewati jalan utama Desa Sibung dan berakhir di panggung utama lokasi pelaksanaan MTQ. Masyarakat yang memadati sisi jalan memberikan semangat dan sambutan hangat kepada para peserta, menunjukkan dukungan luas terhadap suksesnya penyelenggaraan kegiatan keagamaan ini.
MTQ XI Kabupaten Barito Timur akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan mempertandingkan berbagai cabang lomba seperti tilawah, tartil, tahfiz, syarhil, dan fahmil Qur’an. Diharapkan, dari kegiatan ini lahir generasi Qur’ani yang tidak hanya fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat.
(Ahmad Fahrizali)









